0 Potret Kesehatan dan Pendidikan di Daerah Pegunungan Seram Utara, Maluku Tengah, Maluku. Foto : Istimewa. TITASTORY.ID - Memiliki topografi yang bervariasi seperti dataran tinggi yang masih dipadati hutan hujan tropis, dataran rendah berawan, padang rumput, lembah, sungai dan laut membuat Pulau Seram, salah satu pulau terbesar di wilayah
AbstractPendidikan di daerah terpencil dihadapkan dengan berbagai masalah yang kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana masyarakat terpencil di kampong Manceri, Cigudeg Bogor memandang pentingnya pendidikan dan untuk mengetahui factor-faktor apa yang mempengaruhi rendahnya pendidikan di terpencil di Kampung Manceri, Cigudeg Bogor. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive sampling, dengan pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi dan wawancara serta dokumentasi. Selanjutnya analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa 1 Pendangan masyarakat di Kampung Manceri Cigudeg Bogor terkait pentingnya pendidikan masih sangat rendah, hal ini dibuktikan masih terdapat anak putus sekolah. 2 Yang menjadi penyebab rendahnya tingkat pendidikan di Kampung Mancari, Cigudeg Bogor adalah rendahnya kesadaran dan pemahaman terkait pentingnya pendidikan, karena factor ekonomi, lingkungan dan jarak menuju M., Basiru, A. A., Narayana, M. W., Safitri, N., & Fauzi, R. 2022. Potret Pendidikan di Daerah Terpencil Kampung Manceri Cigudeg Kabupaten Bogor. Jurnal Citizenship Virtues, 21, 291–300. DisciplineBusiness, Management and Accounting 1100% POTRETPENDIDIKAN INDONESIA adi. Senin, 18 Maret 2013. Pendidikan. POTRET PENDIDIKAN Adi Mulyadi. IRONIS,,,,, Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi pendidikan kita di daerah terpencil. Betapa tidak, ketimpangan kualitas pendidikan di kota dengan di daerah sudah terjadi sedemikian rupa sehingga cerita tentang sekolah rubuh di daerah – Indonesia merupakan negara yang kaya akan ragam budaya dan adat istiadat. Namun, potret pemerataan pendidikan di Indonesia masih terlihat tidak merata, terutama bagi daerah-daerah terpencil yang masih memerlukan perhatian khusus dari pemerintah. Kondisi ini tentu saja mempengaruhi kualitas pendidikan di daerah tersebut. Bagaimana potret pemerataan pendidikan di daerah terpencil? Mari kita simak bersama-sama. Pendidikan di Daerah Terpencil Potret Pemerataan Pendidikan di IndonesiaPendahuluanDaerah Terpencil di IndonesiaTantangan dalam Pemerataan Pendidikan di Daerah TerpencilUpaya Pemerataan Pendidikan di Daerah TerpencilKesimpulan Pendahuluan Pendidikan merupakan hal yang penting bagi setiap individu di Indonesia. Namun, tidak semua daerah di Indonesia memiliki akses yang sama terhadap pendidikan. Daerah-daerah terpencil seringkali mengalami kesulitan dalam menyediakan layanan pendidikan yang memadai bagi masyarakatnya. Oleh karena itu, pemerataan pendidikan menjadi penting untuk memastikan bahwa setiap anak di Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Daerah Terpencil di Indonesia Daerah terpencil di Indonesia terutama terletak di wilayah timur Indonesia seperti Papua, Maluku, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Utara. Wilayah ini seringkali sulit dijangkau karena medan yang sulit dan infrastruktur yang kurang memadai. Kondisi ini membuat akses pendidikan menjadi sulit bagi masyarakat di daerah tersebut. Tantangan dalam Pemerataan Pendidikan di Daerah Terpencil Salah satu tantangan utama dalam pemerataan pendidikan di daerah terpencil adalah infrastruktur yang kurang memadai. Sekolah-sekolah di daerah terpencil seringkali memiliki fasilitas yang minim dan guru yang kurang berkualitas. Selain itu, akses transportasi yang sulit juga membuat anak-anak sulit untuk mengakses sekolah. Upaya Pemerataan Pendidikan di Daerah Terpencil Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki kondisi pendidikan di daerah terpencil. Salah satu upaya tersebut adalah program Pendidikan Anak Usia Dini PAUD yang bertujuan untuk memberikan pendidikan awal bagi anak-anak di daerah terpencil. Selain itu, pemerintah juga telah membangun sekolah-sekolah baru dan meningkatkan kualitas guru di daerah tersebut. Kesimpulan Pemerataan pendidikan di daerah terpencil merupakan hal yang penting untuk memastikan bahwa setiap anak di Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki kondisi pendidikan di daerah terpencil, namun masih banyak tantangan yang harus diatasi. Oleh karena itu, perlu adanya kerjasama dari semua pihak untuk memastikan bahwa pemerataan pendidikan di daerah terpencil dapat tercapai dengan baik. Dalam mengamati potret pemerataan pendidikan di Indonesia, tidak dapat dipungkiri bahwa masih terdapat kesenjangan yang cukup besar antara daerah perkotaan dan terpencil. Namun, upaya pemerintah dalam meningkatkan akses pendidikan di daerah terpencil sudah mulai dilakukan, seperti dengan membangun sekolah-sekolah baru dan memberikan bantuan kepada guru-guru di sana. Selain itu, peran masyarakat dalam mendukung pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pendidikan di daerah terpencil juga sangat penting. Dengan terus berupaya dan bekerja sama, diharapkan bahwa pemerataan pendidikan di Indonesia dapat terwujud secara merata di seluruh wilayah, termasuk di daerah terpencil.
1000 Guru merupakan sebuah komunitas yang berawal dari potret pendidikan di pedalaman. Dibentuk pada 2012 oleh Jemi Ngadiono, 1000 Guru adalah komunitas nonformal beranggotakan pemuda-pemuda yang peduli pendidikan anak-anak di wilayah terpencil Indonesia. Diawali dari sebuah akun twitter @1000_guru melalui akun tersebut Jemi
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Bicara pendidikan tiada hentinya menuai perbalahan. Pro dan kontra ditemui diberbagai kalangan. Perdebatan selalu muncul di beranda media sosial apalagi dimasa pandemi menyoal belajar mengajar metode daring atau pembelajaran jarak jauh menuai perbantahan panjang. Keadaan sekarang dilema bagai makan buah sisi kita menginginkan pendidikan tetap berjalan dengan cara apapun itu dan daring di nilai jadi solusinya namun disisi lain metode daring rupanya tidak berjalan mulus bagi mereka yang tingkat ekonominya rendah, tidak punya gaway, belum bisa mengoperasikan smartphone secara maksimal atau kendala di jaringan bagi mereka yang bertempat tinggal di daerah terpencil. Sehingga kendala ini membuat sebagian mereka kewalahan dalam mengikutinya belajar secara online. Misalnya saja keadaan di desa Sihalo-halo, Kecamatan Dolok Sigompulon, Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatera Utara yang masih minim dari jaringan internet membuat beberapa siswa terpaksa tiap harinya pergi kebukit agar bisa ikut belajar secara hari belakangan perhatian saya tertuju pada mereka yang tiap pagi berangkat dengan membawa beberapa perlengkapan sekolah dan tikar untuk alas belajar atau sebagian mereka hanya beralaskan kaki dan tanah. Mereka belajar ditempat yang tidak layak berpanas-panasan dan terkadang dilanda hujan sehingga terpaksa membuat tempat berteduh karena jam belajar sedang berlangsung. Metode belajar dilakukan Via-WA, guru memberikan soal melalui grup dan murid mengerjakan jawaban dibuku tulis lalu hasilnya di kirim dalam bentuk foto. Melihat keadaan yang dirasakan beberapa siswa terkhusus desa Sihalo-halo yang minim dari jaringan internet sangat prihatin. Revolusi Industri yang gencar dibicarakan pemerintah ternyata masih sebatas ilusi, padahal jauh sebelum adanya pandemi kampanye revolusi industri sudah menjadi kajian diskusi tapi masih nihil dalam aksi hal ini ditandai dengan tidak merata nya jaringan internet dipenjuru negeri. Disamping jaringan internet yang belum memadai terdengar keluh kesah dari beberapa orang tua kewalahan dalam memenuhi fasilitas semisal gaway yang mesti dimiliki oleh para siswa namun tidak banyak dari mereka yang mampu memenuhinya sehingga tidak jarang para siswa tidak ikut serta dalam belajar. Keadaan ini dirasakan oleh beberapa orang tua didesa bahkan mungkin di kota. Atau sebagian dari mereka hanya menggunakan satu gaway untuk beberapa orang anaknya secara bergantian karena tingkat ekonomi yang rendah tidak mendukung mereka punya gaway ditiap individu siswa sehingga terkadang diantara mereka terkendala ikut belajar daring karena memiliki jadwal yang sama ketika pelajaran sedang seperti inilah contoh kecil fotret pendidikan online di masa pandemi bagi desa terpencil terlihat jelas belum sanggupnya negara memberi fasilitas belajar daring menggunakan technology informasi dan tingkat ekonomi yang masih jauh dari kata mencukupi. Apa solusi selanjutnya? kemarin menteri Nadiem persilahkan dana BOS dipakai beli kuota untuk belajar daring, mungkin ini bisa meringankan biaya para orang tua. Akankah jaringan internet segera merata dipenjuru negeri?Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang, ada di SINI. Lihat Inovasi Selengkapnya
Mengingatpengadaan infrastruktur internet tidak bisa dilakukan cepat, maka untuk mereka yang berada di daerah dengan keterbatasan internet dan terpencil tapi belum masuk zona merah dan kuning
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Melani Patricia Kaluku Mardia Bin Smith Jurusan Bimbingan Dan konseling Pendidikan adalah suatu wadah untuk memanusiakan semua masyarakat di suatu negara berhak dengan wajib untuk menempuh pendidikan tanpa terkecuali,pendidikan sendiri sangat penting bagi semua orang jika dilihat kembali,pendidikan yang diberikan oleh negara kitapun dibilang masih jauh dari kata sempurna,saya pribadi dapat mengambil contoh di desa saya sendiri, tepatnya di pemukiman warga Anak-anak SD di desa pulohenti tepatnya di dusun lamahu,kecamatan sumalata,kabupaten Gorontalo utara,setelah turun hujan yang sangat deras mereka harus berjuang lebih keras dalam menuntut harus berjalan kaki menggunakan sepatu dalam kondisi lumpur dengan jarak tempuh mencapai 4 km untuk belajar di sekolah ini semua mereka lakukan untuk menggapai cita-cita akses jalan yang rusak kondisi sekolah yang kurang baik juga sangat guru pengajar di wilayah desa tersebut ditambah bangunan kelas dalam kondisi rusak,membuat beberapa siswa sekolah dasar negeri 9 ini digabung dengan siswa lain hingga kini,sarana dan prasarana sangat minim,seperti kelas yang rusak dan perpustakaan yang masih kurang buku,selain itu sekolah ini hanya mempunyai kurang lebih tenaga pengajar tujuh kepala sekolah,mereka sudah melaporkan kondisi sekolah ini ke dinas Pendidikan kabupaten Gorontalo utara sampai saat ini belum ada perhatian dari pemerintah setempat. Buruknya kualitas pendidikan di indonesia di dasari oleh banyak hal,maka dari itu pemerintah seharusnya memberikan fasilitas-fasilitas yang lebih baik lagi dan menambah seorang pendidik di desa sebagai bangsa negara yang baik juga berkonstribusi untuk membantu masyarakat di daerah terpencil untuk mendapatkan pendidikan. Pemerintah seharusnya bisa lebih terbuka kembali mengenai pendidikan di mutu pendidikan yang rendah dan kurang baik pemerintah bisa melakukan penyebaran guru secara rata,memberikan fasilitas yang memadai,dan melakukan sosialisasi secara berkala. Lihat Pendidikan Selengkapnya
A Meningkatkan Input Proses dan output. Untuk meningkatkan Input, Proses dan output pendidikan. Solusinya adalah: 1. Solusi sistemik, yakni solusi dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan. 2. Solusi teknis, yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis yang terkait langsung dengan pendidikan.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Faktanya, pemerataan pendidikan di seluruh Indonesia yang di wacanakan oleh pemerintah pun ternyata belum tepat sasaran. Semua lapisan masyarakat Indonesia khususnya di daerah perbatasan dan pedalaman belum menikmati pendidikan dengan selayaknya. Contohnya di Pulai Kalimantan, Pulau Irian Jaya, Pulau Papua, Pulau NTB, Pulau NTT, dsb. Program pendidikan sekolah gratis Indonesia yang diumbar para Wakil Rakyat ketika akan dipilih hanya omong kosong belaka. Sekolah Negeri yang oleh pemerintah ditujukan untuk menampung masyarakat miskin agar dapat menempuh pendidikan ternyata lebih banyak diisi oleh mkasyarakat kelas menengah atas. Masyarakat miskin terpaksa menyekolahkan anak mereka ke Sekolah Swasta yang tentu saja memerlukan biaya pendidikan yang tidak sediki dan berkualitas apa ini potret pendidikan di Indonesia yang sebenarnya? Mungkin yang harus kita lakukan dengan adanya langkah proaktif pemerintah pusat maupun daerah untuk membangun pendidikan yang merata ke semua daerah sehingga dapat meningkatkan sumber daya manusia yang bermutu di segala lini daerah yang ada di Indonesia Dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa, “setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”. Bahkan warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual,dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus. Demikian pula warga negara didaerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang terpencil berhak memperoleh pendidikan layanan memenuhi hak warga negara, pemerintah pusat dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi. Sesuai dengan wacana diatas bahwa setiap warga memiliki hak yang sama, bukan? iya, memang kita memiliki hak yang sama. Ujian Nasioal tingkat SD, SMP, SMA Sederajat kita mendapat soal yang sama. tapi bagaimana dengan mutu pembelajaran yang didapat? apakah sama? Tentulah berbeda. daerah terpencil mendapatkan mutu pembelajaran yang berbeda dengan daerah padat penduduk/ banyak pertanyaan yang terngiang di kepala kita, seperti “jadi ini persamaan hak dalam pendidikan indonesia” , dan lalu muncul “apa solusinya”Nah, kita akan membahas solusi tentang cara agar persamaan hak dan mutu pendidkan di daerah terpencil sama dengan daerah padat penduduk. Mungkin hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengirim relawan ke daerah daerah terpencil yang di kategorikan sangat tidak terjangkau. Namun apalah artinya tenaga tenaga pendidik baru tanpa akses penunjang dari Pemerintah itu sendiri?Semakin mudah akses yang diberikan oleh Pemerintah akan semakin mempermudah masyarakat di daerah terpencil memperoleh pendidikan yang sama. Prasarana pendukung seperti buku, alat tulis, bantuan apapun yang dapat berguna untuk membantu proses pendidikan itu sendiri, seharusnyasudah diberikan. Mereka butuh uluran tangan kita untuk pendidikan, mereka mempunyai cita cita yang sama seperti kita, kiat yang beruntung, kita yang berada di kemerdekaan pendidikan. namun mereka bersusah payah untuk bersekolah. sudah saatnya melihat mereka berbahagia bersama kita dalam naungan kesetaraan pendidikan. kita satu darah, kita satu keringat, dan kita satu Mahasiswa!Hidup Rakyat Indonesia!subhaaann Lihat Pendidikan Selengkapnya . 497 345 481 39 382 222 59 149

potret pendidikan di daerah terpencil