Karenalukanya cukup dalam, Wiranto dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto di Jakarta. Wiranto kemudian menjalani operasi selama kurang lebih 2,5 jam. Mantan Panglima ABRI itu juga harus jalani rawat inap. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku cukup terkejut dengan peristiwa penusukan terhadap Wiranto. Jusuf Kalla mengaku tidak habis pikir ada orang yang
Based on Kenmenkes RI in 2014, it explains about coding which has the meaning as an activity of providing main diagnosis codes and secondary diagnoses in accordance with ICD-10 and providing procedure codes in accordance with ICD-9CM. Coding inaccuracies can affect the financing of health services, this study was conducted to see the accuracy of the main and secondary diagnosis codes of surgical cases of inpatients at Duren Sawit Hospital using descriptive research methods with a quantitative approach, namely writing aims to describe the results obtained on the accuracy of diagnosis codification. Informants in this study were inpatient coders at RSKD Duren Sawit, data collection in this study using interviews and observation methods. The results of this study indicate that the coding SPO uses the latest procedures based on an electronic system, the educational background of the coder at RSKD Duren Sawit has an important role in the quality of the correct code. The competence of the coder at RSKD Duren Sawit still has to undergo deeper learning, in the results of coding research on surgical cases of inpatients, it was found that the average dignosis code that had accuracy was 58 and 33 were inappropriate, and it was also found that the results of the accuracy of the secondary diagnosis were 84 and 7 were inappropriate. Based on the 4 characters, the inaccuracy occurred in the main diagnosis of the majority in the 4th character as many as 31 There are factors that become obstacles to the identification of 5M, namely the man factor, the lack of accuracy of doctors in inputting diagnoses and the lack of accuracy of officers in re-examining incorrect diagnosis codes and having to undergo learning related to coding more deeply for diagnosis coding officers who are not from academic graduates of medical records. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Cerdika Jurnal Ilmiah Indonesia, November 2022, 2 11, 917-925 p-ISSN 2774-6291 e-ISSN 2774-6534 Available online at DOI 917 TINJAUAN KETEPATAN KODE DIAGNOSIS PADA KASUS BEDAH PASIEN RAWAT INAP DI RSKD DUREN SAWIT Ririn Rahayu1, Laela Indawati2, Lily Widjaja3, Nanda Aula Rumana4 Fakultas ilmu-ilmu kesehatan, Universitas esa unggul Jakarta, Indonesia 1,2,3,4 ririnrahayuimut1234 Received Revised Accepted 01-11-2022 07-11-2022 14-11-2022 Berdasarkan Kenmenkes RI tahun 2014 menjelaskan mengenai koding yang mempunyai arti sebagai kegiatan pemberian kode diagnosis utama dan diagnosis sekunder sesuai dengan ICD-10 serta memberikan kode prosedur sesuai dengan ICD-9CM. Ketidaktepatan pengodean dapat mempengaruhi pembiayaan pelayanan kesehatan, penelitian ini dilaksanakan untuk melihat ketepatan kode diagnosis utama dan sekunder kasus bedah pasien rawat inap di RSKD Duren Sawit dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu penulisan bertujuan dapat menggambarkan hasil yang didapatkan terhadap ketepatan kodifikasi diagnosis. Informan dalam penelitian ini adalah koder rawat inap di RSKD Duren Sawit, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh. Pada hasil penelitian ini menunjukkan SPO pengodean menggunakan prosedur terbaru berdasarkan sistem elektronik, latar belakangan pendidikan coder di RSKD Duren Sawit memiliki peran penting terhadap kualitas kode yang tepat. Seorang coder di RSKD Duren Sawit Jakarta Timur diperkenankan untuk melakukan pelatihan pengodean diagnosis lebih dalam lagi, pada hasil penelitian pengodean pada kasus bedah pasien rawat inap ditemukan rata-rata kode dignosis yang memiliki ketepatan yaitu 58 63,74% dan 33 36,26% yang tidak tepat, serta ditemukan juga hasil dari ketepatan diagnosis sekunder 84 92,30% dan 7 7,70% yang tidak tepat. Berdasarkan 4 karakter, ketidaktepatan terjadi pada diagnosis utama mayoritas pada karakter ke-4 sebanyak 31 34,7%. Terdapat faktor yang menjadi hambatan dari identifikai 5M, yaitu faktor man manusia kurang telitinya dokter dalam menginput diagnosis dan kurang telitinya petugas dalam memeriksa kembali kode diagnosis yang kurang tepat dan harus menjalani pembelajaran terkait pengodean lebih dalam lagi untuk petugas pengodean diagnosis yang tidak memiliki latar belakang akademik rekam medis. Kata kunci Ketepatan; Kodifikasi Penyakit; Bedah;5M Based on Kemenkes RI in 2014, it explains about coding which has the meaning as an activity of providing main diagnosis codes and secondary diagnoses in accordance with ICD-10 and providing procedure codes in accordance with ICD-9 CM. Coding inaccuracies can affect the financing of health services, this study was conducted to see the accuracy of the main and secondary diagnosis codes of surgical cases of inpatients at Duren Sawit Hospital using descriptive research methods with a quantitative approach, namely writing aims to describe the results obtained on the accuracy of diagnosis codification. Informants in this study were inpatient coders at RSKD Duren Sawit, data collection in this study using saturated sample technique. The results of this study indicate that the coding SPO uses the latest procedures based on an electronic system, the educational background of the coder at RSKD Duren Sawit has an important role in the quality of the correct code. A coder at Duren Sawit Hospital, East Jakarta Ririn Rahayu, Laela Indawati, Lily Widjaja, Nanda Aula Rumana /Cerdika Jurnal Ilmiah Indonesia, 211, 917-925 Tinjauan Ketepatan Kode Diagnosis pada Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di RSKD Duren Sawit 918 is allowed to conduct more diagnosis coding training, on the results of coding research on surgical cases of inpatients, it was found that the average diagnosis code that had accuracy was 58 and 33 were inappropriate, and also found the results of the accuracy of the secondary diagnosis 84 and 7 were inappropriate. Based on 4 characters, inaccuracy occurred in the main diagnosis, the majority in the 4th character as many as 31 There are factors that become obstacles to the identification of 5M, namely the man factor, the lack of accuracy of doctors in inputting diagnoses and the lack of accuracy of officers in re-examining diagnosis codes that are less precise and must undergo learning related to coding more deeply for diagnosis coding officers who do not have an academic background in medical records. Keywords Accuracy, Disease Codification, Surgery, 5M *Correspondence Author Ririn Rahayu Email ririnrahayuimut1234 PENDAHULUAN Rekam medis merupakan berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien Abduh, 2021. Rekam medis merupakan keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas, anamnesa penentuan fisik, laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan medik yang telah diberikan kepada pasien dan pengobatan baik di rawat inap, rawat jalan maupun yang mendapat pelayanan gawat darurat Pasaribu & Sihombing, 2017. Dalam melakukan pengkodean diagnosis pada rekam medis pasien, petugas coder menggunakan aturan pada ICD-10 International Statistical Classification of Disease and Related Health Problem untuk menetapkan kode diagnosis Isnaini, 2019. Sistem klasifikasi penyakit merupakan sistem yang mengelompokkan penyakit dan prosedur-prosedur yang sejenis dalam suatu kelompok nomor kode penyakit dan tindakan yang sejenis Irmawan et al., 2013. Salah satu kompetensi utama yang harus dimiliki seorang Perekam Medis dan Informasi Kesehatan PMIK adalah klasifikasi dan kodefikasi penyakit, masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan tindakan medis. Penggunaan prosedur dan istilah penyakit yang berbeda-beda mengakibatkan pengumpulan dan pengolahan data morbiditas dan mortalitas menjadi tidak akurat Maryati et al., 2020. World Health Organization WHO menyatakan bahwa kasus bedah adalah masalah kesehatan masyarakat Siska, 2019. Berdasarkan data World Health Organization WHO Global Health Estimate GHE 2017, volume kebutuhan pembedahan terbagi menjadi tiga kategori yaitu 64,2 juta jiwa penyakit menular, maternal, perinatal, dan kondisi gizi, 208,8 juta jiwa pada penyakit tidak menular atau Non-Communicable Disease NCD. Prevalensi tindakan pembedahan di Indonesia diperkirakan sekitar tindakan per orang, jumlah tindakan operasi pada tahun 2017 sebanyak pasien yang diambil dari bedah obgyn, bedah umum, dan bedah ortopedi. Persentase tindakan operasi bedah obsgyn sebanyak 41,62%, bedah umum sebanyak 40,65% dan bedah orthopedi sebanyak 17,73%. Tahun 2015 World Health Assembly WHA mengeluarkan resolusi penguatan darurat dan perawatan bedah serta anestesi yang penting sebagai komponen Ririn Rahayu, Laela Indawati, Lily Widjaja, Nanda Aula Rumana /Cerdika Jurnal Ilmiah Indonesia, 211, 917-925 Tinjauan Ketepatan Kode Diagnosis pada Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di RSKD Duren Sawit 919 cakupan kesehatan universal atau Universal Health Coverage UHC. Prosedur pembedahan menempati urutan ke-11 dari 50 penanganan pola penyakit di rumah sakit seluruh Indonesia World Health Organization, 2017. Berdasarkan hasil penelitian ketepatan kode yang telah dilakukan oleh peneliti ketepatan kode diagnosis pada dokumen rekam medis pasien rawat jalan klinik Bedah masih kurang baik, persentase kode diagnosis yang tepat adalah 0% dan kode yang tidak tepat terdapat 100%. Rendahnya tingkat persentase ketepatan kode diagnosis disebabkan oleh beberapa hal, salah satu diantaranya yaitu tulisan dokter yang sulit untuk dibaca oleh petugas coder Afrillia, 2017. Menurut hasil penelitian lain dari Mussy, 2018dengan judul Tinjauan ketepatan kode diagnosis utama kasus bedah pada pasien rawat inap di RSPAD Gatot Subroto Bulan Januari Tahun 2018, ketepatan kode diagnosis pada dokumen rekam medis kasus bedah pasien rawat inap menunjukan hasil bahwa ketidaktepatan kode diagnosis pasien sebanyak 33 45,3%, dan ketepatan pada kode diagnosis sebanyak 42 54,7%. Ketidaktepatan dalam pemberian kode penyakit dan tindakan dapat mempengaruhi jumlah biaya pelayanan kesehatan yang dibayarkan ke Rumah Sakit. Pembiayaan pelayanan kesehatan berbasis Case Base Groups CBGs sangat ditentukan oleh data klinik terutama kode diagnosis dan prosedur medis yang di input ke dalam software L Indawati, 2017. Terlihat dari dampak yang terjadi dari ketidaksesuaian pemberian kode penyakit, oleh karena itu ketepatan pada pemberian kode penyakit sangat penting Rahmadhani et al., 2020. Kasus bedah pasien rawat inap di RSKD Duren Sawit memiliki kode diagnosis utama, sekunder dan kode tindakan, peneliti hanya meneliti kode diagnosis utama dan sekunder yang masih memiliki ketidaktepatan kode diagnosis dikarenakan pada kode tindakan sudah sesuai dan tidak memiliki kode yang kurang tepat Laela Indawati, 2019. Peneliti melakukan observasi awal dengan meninjau ketepatan diagnosis utama rekam medis kasus bedah dengan kode ICD-10 Nursausan & Sukawan, 2022. Berdasarkan hasil observasi awal terhadap 30 rekam medis kasus bedah pasien rawat inap pada bulan Juni – Juli 2021 ditemukan sebanyak 12 40% data rekam medis pasien bedah dengan diagnosa yang kurang tepat, dan terdapat 18 60% rekam medis yang tepat, ketidaktepatan terjadi disebabkan karena kurangnya ketelitian petugas coder dalam melaksanakan pengkodean diagnosis, dampak yang didapat dari ketidaktepatan pengkodean dapat menyebabkan terjadinya pending dan berpengaruh pada biaya pelayanan kesehatan yang diberikan Rohmah et al., 2020. Permasalahan pengkodean yang terjadi pada pasien bedah di RSKD Duren Sawit dikarenakan kurang telitinya dokter dalam pemilihan diagnosis pasien yang menggunakan sistem otomatis dalam komputer sehingga terdapat kode ICD-10 bedah yang tidak tepat, dengan permasalahan yang terjadi pada pengkodean diagnosis di RSKD Duren Sawit, salah satunya kurang telitinya petugas coder dalam memeriksa kembali kode diagnosis yang telah dilakukan secara otomatis Pardede, 2020. METODE PENELITIAN Tempat penelitian ini dilaksanakan di RSKD Duren Sawit yang berada di jalan Jl. Duren Sawit Baru Pd. Bambu, Kec. Duren Sawit, Kota Jakarta Timur, Daerah Ririn Rahayu, Laela Indawati, Lily Widjaja, Nanda Aula Rumana /Cerdika Jurnal Ilmiah Indonesia, 211, 917-925 Tinjauan Ketepatan Kode Diagnosis pada Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di RSKD Duren Sawit 920 Khusus Ibukota Jakarta 13430, pada Unit Rekam Medis. Keseluruhan waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2021 – Juli 2022. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu penulisan bertujuan dapat menggambarkan hasil yang didapatkan terhadap ketepatan kodefikasi diagnosis yang didukung dengan hasil wawancara dan observasi di unit rekam medis RSKD Duren Sawit. Dengan pengumpulan data menggunakan teknik sampel jenuh, populasi pada penelitian ini diambil dari seluruh berkas rekam medis kasus bedah pasien rawat inap pada bulan Oktober –Desember 2021 berjumlah 91 Rekam medis. Sampel merupakan sebagian atau sebagai wakil dari populasi yang akan diteliti dari populasi tersebut, pada sampel penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh, dengan mengambil seluruh populasi yang ada yaitu 91 Rekam Medis. HASIL DAN PEMBAHASAN Rumah Sakit Khusus Daerah Duren Sawit merupakan rumah sakit khusus milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berlokasi di JL. Duren Sawit Baru Kecamatan. Duren Sawit, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13430. RSKD Duren Sawit diresmikan pada tanggal 19 Juni 2002 oleh Bapak Sutiyoso sebagai Gubernur DKI Jakarta dengan status Satker Dinas Kesehatan DKI Jakarta berdasarkan Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 105 Tahun 2001. Pada awal berdirinya, RSKD Duren Sawit ditetapkan sebagai Rumah Sakit Jiwa Khusus Kelas B berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 237/MenKes-kesos/SK/III/2001 dengan kapasitas 122 tempat tidur, yang ditingkatkan menjadi 127 tempat tidur. pada tahun 2006. Kemudian pada tahun 2006, berdasarkan SK Gubernur No. 2091 Tahun 2006, RSKD Duren Sawit ditetapkan sebagai unit kerja Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dengan menerapkan model pengelolaan keuangan Unit Layanan Umum BLUD Kabupaten. Selain itu, RSKD kelas Duren Sawit ditetapkan sebagai rumah sakit khusus kelas A sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 330/MenKes/SK/2009. Pada tahun 2014, Gubernur Provinsi DKI Jakarta menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 215 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Khusus di Wilayah Duren Sawit. Berdasarkan hasil penelitian yang laksanakan dengan observasi dan wawancara, RSKD Duren Sawit sudah memiliki SPO untuk menetapkan kode diagnosis yang diterbitkan pada tanggal 25 Agustus 2016, namun untuk saat ini masih dalam pelaksanaan revisi dan belum dijadikan sebagai Standar Prosedur Operasional SPO yang disahkan. Menurut Undang-Undang No 44 Tahun 2009 Tentang rumah sakit terdapat menjelaskan Prosedur operasi standar adalah seperangkat instruksi atau langkah-langkah beku untuk menyelesaikan beberapa proses kerja rutin. Ririn Rahayu, Laela Indawati, Lily Widjaja, Nanda Aula Rumana /Cerdika Jurnal Ilmiah Indonesia, 211, 917-925 Tinjauan Ketepatan Kode Diagnosis pada Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di RSKD Duren Sawit 921 Tabel 1. Pelaksanaan Tahapan SPO Coding Tahun 2016 dan Tahapan Pelaksanaan SPO Coding Saat Ini Tahapan Spo Coding 25 Agustus 2016 Tahapan Pelaksanaan Coding Saat Ini Petugas Mobilisasi Dana menerima berkas dari penata rekening dan melakukan verifikasi, menyatukan berkas yang belum lengkap misalnya hasil pemeriksaan penunjang, formulir resep dan lembar jasa medis sesuai DPJP. Petugas coder menerima Data pasien JKN yang sudah lengkap dan terverifikasi sudah tersedia di folder bulan pelayanan pasien BPJS. Petugas Mobilisasi Dana melakukan penarikan data dari SIM RSKD Duren Sawit dengan sistem Bridging. Tim koding, mengkoding berdasarkan diagnosa dan tindakan yang tertera di resume medis dengan memperhatikan tatalaksana dari setiap diagnosanya. Petugas coder Melakukan koding berdasarkan resume medis sesuai dengan ICD 10 dan ICD 9 CM. Bila terdapat resume medis yang belum diisi atau kurang lengkap, tim koding menghubungi DPJP. Selanjutnya petugas coder melaksanakan grouper dengan aplikasi INA CBGs untuk menentukan besar tarif yang akan dibayarkan oleh BPJS untuk rumah sakit. Tim koding, mengkode menggunakan ICD-10 volume III tahun 2016 untuk menemukan diagnosa yang dicari, dan menggunakan ICD-10 volume I tahun 2016 Tabular List untuk memeriksa kebenaran nomor kode diagnosa yang dipilih. Tindakan/Prosedur tim koding menggunakan ICD-9 CM tahun 2010 Petugas coder Melakukan print lembar kemenkes untuk disatukan dengan berkas tagihan dan semua berkas diserahkan ke verifikator BPJS di verif layak / tidak layak Tim koding mencantumkan kode diagnosa dan tindakan di aplikasi E-Klaim INA CBGs Sebelum di grouper dan final, tim koding kembali melakukan verifikasi untuk kesesuaian berkas antara lain SEP, tanggal masuk dan tanggal keluar, serta Nominal biaya yang tertera di E-Klaim. Sumber referensi data tabel Standar Prosedur Operasional Coding and Grouping Ririn Rahayu, Laela Indawati, Lily Widjaja, Nanda Aula Rumana /Cerdika Jurnal Ilmiah Indonesia, 211, 917-925 Tinjauan Ketepatan Kode Diagnosis pada Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di RSKD Duren Sawit 922 Terdapat perubahan signifikan pada isi prosedur SOP tersebut yang semula hanya 5 tahapan prosedur pengkodean menjadi 6 tahapan prosedur pengkodean yang mendetail pada prosedur nya yang akan dibuat. Sebelumnya staf mobilisasi dana melakukan penarikan data dari SIM RSKD menggunakan sistem bridging namun diganti dengan tim koding melakukan pengkodean berdasarkan resume medis menggunakan ICD-9 CM dan ICD-10 volume I tahun 2016 lalu menginput kode diagnosa dengan tindakan duplikasi INA CBG's untuk kemudian diverifikasi kembali berkas berupa SEP, tanggal masuk dan tanggal keluar, nominal biaya yang tertera di E-Klaim. Tabel 2. Hasil persentase ketepatan kode diagnosis kasus bedah pada pasien rawat inap bulan Oktober - Desember tahun 2021 di RSKD Duren Sawit Ketepatan kode diagnosis Utama Terdapat 58 dari 91 rekam medis kasus bedah kode yang tepat Terdapat 33 dari 91 rekam medis kasus bedah kode yang tidak tepat Total keseluruhan yang diambil adalah 91 rekam medis kasus bedah diagnosis utama Ketepatan Kode diagnosis Sekunder Terdapat 84 dari 91 rekam medis kasus bedah kode yang tepat Terdapat 7 dari 91 rekam medis kasus bedah kode yang tidak tepat Total keseluruhan yang diambil adalah 91 rekam medis kasus bedah diagnosis sekunder Hasil dari persentase Akurasi kode diagnosis untuk kasus bedah pada pasien rawat inap bulan Oktober – Desember tahun 2021 di RSKD Duren Sawit diperoleh pada kode diagnosis utama sebanyak 58 63,74% rekam medis yang tepat, dan ditemukan sebanyak 33 36,26% rekam medis yang tidak tepat. Dan pada kode diagnosis sekunder memiliki nilai ketidaktepatan yang cukup rendah yaitu sebanyak 7 0,92% rekam medis dan kode diagnosis sekunder memiliki nilai ketepatan yang sangat tinggi yaitu sebanyak 84 99,08%. Ririn Rahayu, Laela Indawati, Lily Widjaja, Nanda Aula Rumana /Cerdika Jurnal Ilmiah Indonesia, 211, 917-925 Tinjauan Ketepatan Kode Diagnosis pada Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di RSKD Duren Sawit 923 Tabel 3. Hasil persentase ketepatan kode diagnosis utama berdasarkan karakter kasus bedah pada pasien rawat inap bulan Oktober - Desember tahun 2021 di RSKD Duren Sawit Tabel 4. Hasil persentase ketepatan kode diagnosis sekunder berdasarkan karakter kasus bedah pasien rawat inap bulan Oktober - Desember tahun 2021 di RSKD Duren Sawit Sesuai dengan tabel yang telah ditampilkan terdapat hasil tertinggi dari persentase ketidaktepatan kode diagnosis utama pada karakter ke-4 sebanyak 31 34,07%. dari hasil ketidaktepatan tersebut ada juga hasil tertinggi dari ketepatan kode diagnosis utama pada karakter ke-3 sebanyak 3 3,30% sedangkan hasil tertinggi dari persentase ketidaktepatan kode diagnosis sekunder terdapat pada karakter ke-4 sebanyak 7 100% rekam medis. Hasil penelitian lain yang sejalan dengan penelitian ini, dilakukan oleh peneliti di RSPAD Gatot Subroto tahun 2018 mengenai ketepatan pengkodean diagnosa utama kasus bedah pada pasien rawat inap, penelitian tersebut mengambil sampel sebanyak 75 rekam medis, dari hasil penelitian tersebut didapatkan kode yang tidak tepat sebanyak 33 45,3% dan kode yang tepat sebanyak 42 54,7%, ketidaktepatan kode terjadi karena faktor dari tulisan dokter yang sulit dibaca serta pengetahuan dan keterampilan petugas koding dalam mengkoding diagnosis. Terdapat hambatan dari identifikasi faktor 5M ketidaktepatan pengkodean, yang mempengaruhi ketepatan kode diagnosis kasus bedah pada pasien rawat inap di RSKD Duren Sawit ada 2 yaitu faktor man manusia karena kurang teliti nya dokter dalam menginput diagnosis, serta kurang telitinya petugas koding dalam memeriksa kembali kode diagnosis yang tidak tepat, kompetensi petugas koding juga berpengaruh dalam pengkodean, petugas koding yang tidak memiliki latar belakang perekam medis memerlukan pembelajaran lebih dalam lagi khususnya terhadap pelaksanaan pengkodean, Menurut Undang-Undang Pasal 46 No 29 tahun 2004 menjelaskan bahwa setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib membuat rekam medis, Ririn Rahayu, Laela Indawati, Lily Widjaja, Nanda Aula Rumana /Cerdika Jurnal Ilmiah Indonesia, 211, 917-925 Tinjauan Ketepatan Kode Diagnosis pada Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di RSKD Duren Sawit 924 rekam medis harus segera dilengkapi setelah pasien selesai menerima pelayanan kesehatan. KESIMPULAN Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa pada pelaksanaan pengkodean di RSKD Duren Sawit sudah memiliki Standar Prosedur Operasional Operasional SPO yang disahkan pada tahun 2016, namun untuk pelaksanaan pengkodean saat ini, menggunakan prosedur terbaru yang memiliki 6 tahapan pada tiap tahapannya sudah terlaksana dengan baik. Berdasarkan 91 kasus bedah pasien rawat inap bulan Oktober-Desember tahun 2021 ditemukan sebanyak 58 kode diagnosis utama pada rekam medis yang memiliki ketepatan dengan persentase sebesar 63,74% Dan ditemukan sebanyak 33 kode diagnosis utama pada rekam medis yang memiliki kode kurang tepat dengan persentase sebesar 36,26%. Sedangkan pada kode diagnosis sekunder ditemukan sebanyak 84 rekam medis yang memiliki ketepatan dengan persentase sebesar 92,30%, ketidaktepatan pada kode diagnosis sekunder ditemukan lebih sedikit dibanding dengan ketidaktepatan kode diagnosis utama yaitu sebanyak 7 rekam medis dengan memiliki persentase sebesar 7,70%. Ketidaktepatan terjadi pada diagnosis utama terbanyak pada karakter ke-4 sebanyak 31 34,07% rekam medis dalam pemberian kode yang kurang sesuai. Ditemukan ketidaktepatan kode diagnosis sekunder sebanyak 7 rekam medis disebabkan karena pemberian kode yang kurang sesuai pada karakter ke-4. Hambatan yang terdapat pada pelaksanaan kodefikasi penyakit berdasarkan unsur 5M Man, Money, Machine, Method, Material didapatkan 1 faktor yang menjadi hambatan yaitu Faktor Man Manusia Kurang telitinya dokter dalam memilih kode yang sesuai dengan diagnosis yang diberikan. Kurang telitinya petugas koding dalam memeriksa kembali diagnosis yang kurang tepat pada diagnosis. Petugas koding bukan lulusan dari akademi rekam medis sehingga masih harus menjalani pembelajaran lebih dalam lagi mengenai pengkodean diagnosis. BIBLIOGRAFI Abduh, R. 2021. Kajian Hukum Rekam Medis Sebagai Alat Bukti Malpraktek Medis. De Lega Lata Jurnal Ilmu Hukum, 61, 221–234. Afrillia, I. 2017. Ketepatan Kode Diagnosis pada Klinik Bedah berdasarkan ICD-10 di RSUD Wates Triwulan I 2017. Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. Indawati, L. 2017. Identifikasi Unsur 5M Dalam Ketidaktepatan Pemberian Kode Penyakit Dan Tindakan Systematic Review. Indawati, Laela. 2019. Analisis Akurasi Koding Pada Pengembalian Klaim BPJS Rawat Inap Di RSUP Fatmawati Tahun 2016. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia JMIKI, 72, 113. Ririn Rahayu, Laela Indawati, Lily Widjaja, Nanda Aula Rumana /Cerdika Jurnal Ilmiah Indonesia, 211, 917-925 Tinjauan Ketepatan Kode Diagnosis pada Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di RSKD Duren Sawit 925 Irmawan, Kristina, S., & Qorbaniati, N. 2013. Tinjauan Keakuratan Kode Diagnosis Neoplasma Di RSUD Banjarbaru. Kesehatan Indonesia, 43, 15–18. Isnaini, V. A. 2019. Strategi Perbaikan Ketidaktepatan Kodefikasi Berkas Rekam Medis Pasien Rawat Jalan Berdasarkan Icd-10 Dengan Pdca Di Puskesmas Sukodono Lumajang. Prosiding RMIK Politeknik Negeri Jember, 11. Maryati, W., Rahayuningrum, I. O., & Sari, N. P. 2020. Dampak Beban Kerja Coder yang Tinggi Terhadap Ketidakakuratan Kode Diagnosis. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia JMIKI, 81, 49. Mussy, N. 2018. Tinjauan Ketepatan kode Diagnosis utama Kasus Bedah Umum pada Pasien Rawat Inap di RSPAD Gatot Subroto Bulan Januari Tahun 2018. Universitas Esa Unggul. Nur Sausan, R., & Sukawan, A. 2022. Accuracy Of Diagnostic Codes In Referral Patients Based On Icd–10 At Uptd Puskesmas Cigeureung. Jurnal Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan, 11, 23–30. Pardede, R. 2020. Kelengkapan Resume Medis Dan Keakuratan Kode Diagnosis Klaim Bpjs Rawat Inap Di RSUP Dr. M. Djamil Padang, Indonesia. Jurnal Kesehatan Medika Saintika, 112, 300–309. Pasaribu, J. S., & Sihombing, J. 2017. Perancangan Sistem Informasi Rekam Medis Pasien Rawat Jalan Berbasis Web Di Klinik Sehat Margasari Bandung. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan, 33, 2407–3911. Rahmadhani, I., Wijayanti, R. A., & Nuraini, N. 2020. Analisis Ketidaksesuaian Kode Diagnosis pada SIMRS dengan Berkas Klaim BPJS Klinik Obgyn. J-REMI Jurnal Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan, 14, 545–552. Rohmah, A. N., Nurmawati, I., Muflihatin, I., & Syaifuddin, S. 2020. Analisis Penerapan RME Pada Unit Coding Rawat Jalan RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang. J-REMI Jurnal Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan, 14, 431–438. Siska, F. 2019. PENGARUH PEMBERIAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI APPENDIKTOMI DI RUMAH SAKIT PUSRI PALEMBANG. Prosiding Seminar Nasional, 47–55. World Health Organization. 2017. World Health Organization WHO Global Health Estimate. © 2022 by the authors. Submitted for possible open access publication under the terms and conditions of the Creative Commons Attribution CC BY SA license ResearchGate has not been able to resolve any citations for this PardedeResume medis dan keakuratan kode diagnosa adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dari klaim BPJS rawat inap. Jumlah pending klaim BPJS rawat inap RSUP Dr. M. Djamil Padang per bulan berkisar 170 berkas. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kelengkapan resume medis dan keakuratan kode diagnosa klaim BPJS rawat inap. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode observasi wawancara. Informan berjumlah 9 orang. Metode pengumpulan data dengan wawancara mendalam Indepth Interview, observasi lapangan dan telaah dokumen. Analisa data menggunakan teknik triangulasi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan komponen input menunjukan tenaga pengisian resume medis adalah dokter residen, tenaga coder adalah lulusan D3 Rekam, sarana dan prasarana untuk kelengkapan resume medis masih kurang, sedangkan untuk pengkodean sudah mencukupi, SOP secara tertulis sudah ada namun tidak tersebar di semua bagian. Untuk komponen proses kelengkapan resume medis masih ada kekurangan, untuk pengkodean masih ada tenaga coder yang melakukan pengkodean tanpa merujuk ICD 10 dan ICD 9 CM. Validasi resume medis dan validasi kode diagnosa dilakukan oleh case manager. Analisis Kelengkapan Resume Medis dan Keakuratan Kode Diagnosa di RSUP Dr. M. Djamil Padang belum terlaksana berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Padang dan PMK no 76 tahun 2016. Diharapkan RSUP Dr. M. Djamil Padang dapat memperhatikan dokter dan coder mulai dari kepatuhan terhadap peraturan dan kebijakan yang berlaku, agar kelengkapan resume medis dan keakuratan kode diagnosa bisa tercapai sesuai RahmadhaniRossalina Adi WijayantiNovita NurainiKetidaksesuaian kode Diagnosis utama pada SIMRS dan pada berkas Kalaim BPJS sangat penting karena jika tingkat ketidakakuratan tinggi maka berdampak pada ketidakakuratan data morbiditas penyakit yang akan mempengaruhi data pelaporan 10 besar penyakit. Berdasarkan data hasil observasi di RSUD DR Saifur Anwar Malang terhadap ketidaksesuain kode diagnosis utama pada SIMRS dengan kode berkas Klaim BPJS menunjukkan bahwa sebesar kode diagnosis utama pada SIMRS tidak diisi atau tidak lengkap, dan sebesar kode diagnosis utama yang tertera pada SIMRS tidak sesuai atau tidak sama dengan kode yang tertera pada berkas klaim casemix, serta sebesar kode yang tertera pada SIMRS sesuai dengan kode yang tertera pada berkas klaim casemix. Tujuan Penelitian ini yaitu Menganalisis Ketidaksesuaian Kode Diagnosis Utama Pada SIMRS Dengan Berkas Klaim BPJS Klinik Obgyn Di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang berdasarkan metode Motivation, Opputunity dan Ability. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data wawancara dan observasi. Hasil yang didapatkan pada saat observasi sebanyak 146 berkas klaim BPJS klinik Obgyn pada tanggal 26-28 Februari dan 3 Maret 2020 angka ketidaksesuain kode diagnosis sebesar Dari hasil analisis didapatkan bahwa ketidaksesuain tersebut terjadi karena kurangnya kedisiplinan petugas Koding di poliklinik dalam menginputkan kode di SIMRS, tidak adanya pelatihan terkait tata cara kodefikasi diagnosis yang benar, petugas entri data di poliklinik bukan lulusan rekam medik serta tidak adanyan job description spesifik yang mengatur tentang pelaksanaan kodefikasi diagnosis untuk kasus rawat jalan. Johni Setiady PasaribuJohnson Sihombing[Id]Sistem infomasi rekam medis pasien rawat jalan adalah sistem informasi yang bertujuan mengelola data pasien yang berobat hingga pasien tersebut keluar dari rumah sakit atau klinik pada periode tertentu. Sistem informasi yang dirancang sangatlah penting untuk mencegah terjadinya kesalahan prosedur dalam pelaksanaan pendaftaran dan pengelolaan data. Sistem informasi dalam klinik kesehatan ini adalah sistem informasi yang berisikan data pasien, data obat, data transaksi dan rekam medis pasien. Adapun sebelumnya kinerja sistem dalam pelayanan pasien yang berjalan pada klinik kesehatan secara umum belum optimal karena masih pada pengolahan data pasien dan data rekam medis masih menggunakan media pembukuan atau manual. Pengelolaan data pasien di Klinik Sehat Margasari masih belum efektif karena sistem yang digunakan kurang lengkap sehingga pelayanan pasien menjadi lambat dan rekam pasien sering hilang atau tidak ditemukan. Maka pelayanan pasien menjadi tidak efektif dan efisien, karena sistem manual pembukuan memperlambat pembuatan laporan atau pencarian data pasien. Sistem informasi pelayanan pasien dirancang bertujuan untuk membangun sistem informasi yang terkomputerisasi, sehingga memudahkan pihak klinik kesehatan mengolah data pasien, obat, transaksi, rekam medis, tindakan medis pasien hingga pencetakan yang diharapkan dari penelitian ini yaitu terbangunnya sistem informasi rekam medis berbasis web untuk memudahkan Klinik Sehat Margasari dalam membantu pengolahan data pasien, obat, transaksi, rekam medis, tindakan medis pasien hingga pencetakan laporan. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana membangun sistem informasi rekam medis di Klinik Sehat Margasari sehingga dapat menyajikan informasi yang akurat serta efisien. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu sistem informasi rekam medis pasien rawat kunci Sistem Informasi, Rekam Medis, Pasien Rawat Jalan[En]Medical record outpatient information system is a system that aims to manage the data of patients who register for treatment until the patient is discharged from the hospital or health center in a given period. The information system is important because it is designed to prevent errors in the execution of the procedure of registration and data management so that it can be done as well as possible. This information systems in health clinic is an information system that has patient data, drug data, transaction data and medical records of the patient. As before for the performance of the system in patient care in health clinic in generally not optimal because it is still in the processing of patient data and medical records are still using books or manuals. Management of patient data at the Health Clinic Margasari Bandung is still not effective because the system used is less complete so that the patient's service to be slow and patient records are often missing or was not found. Therefore care patients at health clinic become ineffective and inefficient, because manual system making slow reporting or searching data patient. Patient care information system designed aiming to establish a computerized information system, making it easier for the health clinic process patient data, drugs, transaction, medical records, medical actions to patient until print out of reports. The expected outcome of this research is to build information system web-based to facilitate Health Clinic Margasari Bandung making it easier for the health clinic process patient data, drugs, transaction, medical records, medical actions to patient until print out of reports. Fundamental problem of this research is how to install information system for medical record patient information system at Health Clinic Margasari that make information representation accurately and efficiently. The aim of this research is to produce a information system of medical record AbduhAbduh, R. 2021. Kajian Hukum Rekam Medis Sebagai Alat Bukti Malpraktek Medis. De Lega Lata Jurnal Ilmu Hukum, 61, Kode Diagnosis pada Klinik Bedah berdasarkan ICD-10 di RSUD Wates Triwulan I 2017I AfrilliaAfrillia, I. 2017. Ketepatan Kode Diagnosis pada Klinik Bedah berdasarkan ICD-10 di RSUD Wates Triwulan I 2017. Stikes Jenderal Achmad Yani Unsur 5M Dalam Ketidaktepatan Pemberian Kode Penyakit Dan Tindakan Systematic ReviewL IndawatiIndawati, L. 2017. Identifikasi Unsur 5M Dalam Ketidaktepatan Pemberian Kode Penyakit Dan Tindakan Systematic Review.Analisis Akurasi Koding Pada Pengembalian Klaim BPJS Rawat Inap Di RSUP Fatmawati TahunLaela IndawatiIndawati, Laela. 2019. Analisis Akurasi Koding Pada Pengembalian Klaim BPJS Rawat Inap Di RSUP Fatmawati Tahun 2016. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia JMIKI, 72, 113. Keakuratan Kode Diagnosis Neoplasma Di RSUD BanjarbaruKristina IrmawanS QorbaniatiIrmawan, Kristina, S., & Qorbaniati, N. 2013. Tinjauan Keakuratan Kode Diagnosis Neoplasma Di RSUD Banjarbaru. Kesehatan Indonesia, 43, Beban Kerja Coder yang Tinggi Terhadap Ketidakakuratan Kode DiagnosisW MaryatiI O RahayuningrumN P SariMaryati, W., Rahayuningrum, I. O., & Sari, N. P. 2020. Dampak Beban Kerja Coder yang Tinggi Terhadap Ketidakakuratan Kode Diagnosis. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia JMIKI, 81, 49. Ketepatan kode Diagnosis utama Kasus Bedah Umum pada Pasien Rawat Inap di RSPAD Gatot Subroto Bulan Januari TahunN MussyMussy, N. 2018. Tinjauan Ketepatan kode Diagnosis utama Kasus Bedah Umum pada Pasien Rawat Inap di RSPAD Gatot Subroto Bulan Januari Tahun 2018. Universitas Esa Unggul.
Kasusnya Saya punya Ibu yang sedang sakit jantung di sidoarjo, namun karena beberapa kali rawat inap di malang, maka mempunyai dokter jantung di RS Malang. Dokter tsb menghimbau untuk Ibu saya menggunakan BPJS saja. Tetapi setelah ditanyakan di faskes I di klinik sidoarjo, dokter umum tsb menyatakan hanya bisa merujuk ke RS tingkat C terdekat
Rumah Sakit Medistra adalah rumah sakit swasta yang menawarkan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan mandiri maupun rujukan BPJS. RS Medistra beralamat di pusat kota, yaitu Kavling 59 Jalan Jenderal Gatot Subroto, Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, yang mana lokasi ini dinilai strategis karena mudah dijangkau dengan transportasi umum. RS Medistra memiliki dua fasilitas gedung, Gedung A dan Gedung B, masing-masing dengan kapasitas layanan kesehatan yang unik. Gedung A terdiri atas 8 lantai dengan ruang perawatan berkapasitas 191 tempat tidur. Sedangkan Gedung B terdapat lebih dari 40 ruang poliklinik spesialis, farmasi, Medical Check Up, dan beberapa klinik khusus. Klinik khusus ini didukung oleh layanan Klinik Cantik, Klinik Urologi, Klinik Onkologi dan Hematologi, Pain Clinic, Klinik Perawatan Luka, Sleep & Snoring Clinic, dan lain-lain. Mari kita cari tahu apa saja fasilitas yang ditawarkan RS Medistra, harga kamar inap, dan perusahaan asuransi kesehatan yang menjadi rekanannya. Sejak awal pendiriannya pada tanggal 28 November 1991, Rumah Sakit Medistra memiliki komitmen untuk menjadi rumah sakit umum rujukan nasional, regional, dan internasional yang mengutamakan mutu dan keselamatan pasien, berdasarkan kejujuran, profesionalisme dan rasa hormat terhadap sesama. Visi RS Medistra Menjadi rumah sakit umum rujukan nasional, regional dan internasional yang mengutamakan mutu dan keselamatan pasien, berdasarkan kejujuran, profesionalisme dan rasa hormat terhadap sesama. Misi RS Medistra Mengembangkan layanan kesehatan yang berkualitas dan terintegrasi secara komprehensif. Membangun jaringan bisnis secara nasional, regional, dan internasional dalam memberikan layanan kesehatan. Memberikan layanan kesehatan yang berfokus pada pasien. Mengembangkan Sumber Daya Manusia SDM rumah sakit dalam ilmu, keterampilan, sikap dan perilaku. Jam kunjungan pasien rawat inap Bagi yang mau berkunjung ke rumah sakit, khususnya ingin menjenguk kerabat yang sedang dirawat, perhatikan jam kunjungan di RS Medistra berikut ini. Ruang Perawatan Kelas I, II, III, dan Isolasi Pagi Pkl. – WIB Sore Pkl. – WIB Ruang Perawatan Executive Suite, SVIP dan VIP Pkl. – WIB Ruang Rawat Intensif ICU / ICCU Pagi Pkl. – WIB Sore Pkl. – WIB Kontak Rumah Sakit Medistra Kamu bisa menghubungi RS Medistra melalui informasi berikut. Telepon +62 21 5210200 Hunting 28 line Faksimile 021 5210184 Direct Line 021 5210201 darurat Email [email protected] Fasilitas dan layanan Rumah Sakit Medistra Rumah Sakit Medistra memiliki sejumlah pelayanan perawatan inap, rawat jalan, farmasi, Unit Gawat Darurat UGD, Unit Perawatan Intensif ICU, Neonate Intensive Care Unit NICU, dan ambulans. Kemudian ada juga layanan instalasi maternal perinatal, instalasi bersalin, instalasi rawat inap, instalasi laboratorium, Pediatric Intensive Care Unit PICU, instalasi bedah, hingga instalasi radiologi. Secara rinci, berikut adalah layanan yang disediakan RS Medistra Jakarta. 1. Fasilitas dan layanan darurat RS Medistra Fasilitas ini terdiri atas beberapa jenis termasuk Unit Gawat Darurat UGD. Pelayanan UGD terbuka selama 24 jam setiap hari. Terletak di lantai 1A, ruang UGD melayani pasien dalam keadaan darurat medis dan mendesak untuk segera ditangani. 2. Fasilitas rawat jalan Rumah Sakit Medistra Fasilitas rawat jalan di Rumah Sakit Medistra Jakarta terbilang lengkap, dari tindakan medis untuk pengobatan/perawatan kesehatan hingga penanganan estetika. Fasilitas ini bisa ditanggung dengan asuransi kesehatan dan berbeda dari plafon rawat inap. Berikut berbagai fasilitas rawat jalan yang ada di Medistra Hospital. Poliklinik spesialis Ada banyak poliklinik spesialis yang tersedia di Rumah Sakit Medistra, antara lain layanan poli setiap hari kerja – yang terletak di lantai 2B, 3B, dan 4B. Penyakit Dalam Penyakit Jantung Penyakit Ginjal Penyakit Hati dan Saluran Cerna Penyakit Paru Penyakit Darah & Onkologi Medis Penyakit Tropis & Infeksi Penyakit Alergi & Imunologi Kebidanan & Kandungan Penyakit Mata Penyakit Saraf Penyakit THT Penyakit Kulit & Kelamin Gizi Klinik Bedah Umum Bedah Khusus Saluran ccrna, Urologi, tulang, pembuluh darah, thorax dan jantung, tumor, saraf, anak dan plastik. Klinik Cantik RS Medistra Klinik Cantik melayani pasien setiap hari kerja dari pukul WIB hingga WIB. Klinik yang terletak di lantai 2B ini melayani beberapa jenis rawat jalan yaitu Kulit Estetik Akupunktur Gigi Estetik Gizi Bedah Plastik Klinik Onkologi Hematologi Setiap hari kerja – yang terletak di lantai 2B, terdiri atas beberapa layanan medis berikut. Kemoterapi Transfusi Phlebotomy Pemeliharaan akses vena FNAB Fine Needle Aspiration Biopsy Bedah biopsy sederhana BMP Bone Marrow Puncture Klinik gigi Rumah Sakit Medistra Klinik gigi umum dan khusus terletak di lantai 4B dan melayani pasien setiap hari kerja pukul WIB. Adapun perawatan gigi di klinik ini antara lain Periodonti Gusi & Jaringan sekitarnya Endodonti Saluran Akar Gigi Konservasi Penambalan Gigi Prostodonti Gigi Palsu Oral Surgery Bedah Mulut Maxilo Facial Rehabilitation Rehabilitasi Muka & Rahang Atas Orthodonti Pemasangan bracket atau Bel Penyakit Mulut. 3. Fasilitas rawat inap Rumah Sakit Medistra Pasien yang harus dirawat inap bisa mendapat pelayanan optimal di Rumah Sakit Medistra. Layanannya terdiri dari Perawatan Umum Perawatan Bayi & Anak Perawatan Intensif ICU Perawatan Intensif Jantung ICCU Perawatan Intensif Anak PICU Perawatan Intensif Neonatus NICU. 4. Kehamilan dan kebidanan Pelayanan untuk urusan ibu hamil dan kandungan ini terbuka 24 jam. Terletak di lantai 2A, layanan yang diberikan antara lain CTG Cardiac Echography Pemeriksaan aktivitas jantung bayi dikaitkan dengan kontraksi kandungan ibu Ibu melahirkan Dilatation & Curettage dengan perjanjian Sekadar informasi, fasilitas di pelayanan ini juga tersedia operasi caesar yang biayanya beragam. 5. Rehabilitasi Medis RS Medistra Layanan rehab medis yang bisa didapat di Rumah Sakit Medistra antara lain Diatermi Terapi dengan pemanasan gelombang pendek/tinggi Terapi Ultrasonic Terapi dengan getaran suara tinggi Faradisasi/Galvanisasi Terapi dengan efek arus listrik frekuensi rendah Interferensi Terapi dengan efek penyilangan arus listrik frekuensi menengah Traksi Servikal/Lumbal Terapi penguluran jaringan sekitar ruas tulang leher/punggung Nebulizer Terapi Inhalasi Terapi Manual. Speech Therapy Terapi Wicara 6. Radiologi Rumah Sakit Medistra Pelayanan diberikan selama 24 jam yang terletak di lantai 1A. Berikut ini jenis pemeriksaan radiologi yang bisa dilakukan di Rumah Sakit Medistra. MRI 1,5 Tesla Discovery CT750 HD – 256 Slices Digital X-Ray atau umum Layanan khusus setiap hari kerja – yang terletak di lantai 1A, terdiri dari Fluroskopi Mammografi Panoramic Uroflowmetri Ultrasonografi Pemeriksaan abdomen atau rongga perut Pemeriksaan Doppler Carotis, tungkai Trans Cranial Doppler TCD Pemeriksaan Mammae atau Payudara Pemeriksaan Ginekologi atau Kandungan Pemeriksaan Thyroid atau Kelenjar Gondok Pemeriksaan Prostat Layanan dengan perjanjian yang terletak di lantai 1A, terdiri atas TAE Trans Arterial Embolization dan TACI Trans Arterial Chemotherapy Infusion. 7. Farmasi dan laboratorium RS Medistra Layanan farmasi 24 jam setiap hari di lantai 2B. Sedangkan untuk laboratorium Medistra Hospital terletak di lantai 1A dan melayani 24 jam untuk penanganan berikut. Patologi Klinik Bank Darah Layanan khusus setiap hari kerja – yang terletak di lantai 1 adalah patologi anatomi 8. Angiography Cath Lab Setiap hari kerja – dengan perjanjian yang terletak di lantai 2A, terdiri atas Kateterisasi jantung arteriografi prifer, PCI Percutaneous Coronary Intervention, tindakan pelebaran pembuluh darah jantung tanpa operasi. T/PPM Temporary / Permanent Pace Maker, yakni pemasangan alat pacu jantung sementara/permanen AICD Automatic Implantable Cardioverter Defibrilator , yakni tindakan pemasangan alat kardioversi defibrilasi otomatis yang ditanam didalam tubuh ASD/VSD Closure, yakni tindakan penutupan kebocoran sekat jantung tanpa operasi Left Atrial Appendage LAA Occlusion, yakni terapi pengobatan ritme detak jantung Stem Cell Jantung berkolaborasi dengan FK-UI & RSUPN Ciptomangunkusumo Mitral Valve Clip, yakni tindakan untuk mencegah kebocoran pada katup jantung gagal jantung “The Parachute” Device, yakni alat tindakan tanpa operasi untuk pengobatan pasien gagal jantung karena kerusakan otot jantung. 9. Endoskopi RS Medistra Penanganan medis melalui prosedur endoskopi terbuka setiap hari kerja – dengan perjanjian yang terletak di lantai 1A. Jenis layanan khusus yang bisa dilakukan sebagai berikut. Gastroskopi, untuk memeriksa kelainan lambung Kolonoskopi, untuk memeriksa kelainan usus besar Rektoskopi, untuk memeriksa kelainan saluran pembuangan rektum Endoscopic Skleroterapi, Ligasi, Hemoklip, suatu tindakan untuk menghentikan perdarahan di lambung Endoscopic Polipektomi, pengangkatan polip secara endoskopik tanpa operasi Endoscopic Ultrasound EUS, teknik pemeriksaan organ pencernaan dengan penggunaan endoskopi yang dikombinasikan dengan ultrasonografi ERCP Endoscopic Retrograde Cholangio Pancreatography, untuk pemeriksaan dan terapi endoskopik pada pankreas dan saluran empedu. misal batu empedu Layanan khusus setiap hari kerja – dengan perjanjian yang terletak di lantai 4B, ada untuk kolposkopi, yaitu metode pemeriksaan ginekologis untuk mengevaluasi sekaligus terapi pada leher rahim dan vagina. 10. Pelayanan Terpadu Geriatri Pelayanan Geriatri adalah pelayanan kesehatan usia lanjut dengan pendekatan interdisiplin yang mencakup aspek promotif, preventif, kuratif, rehabilitative serta aspek sosial dan psikologi pada pasien lansia. Sebagai upaya pelayanan kepada masyarakat, Rumah Sakit Medistra memberikan pelayanan kesehatan geriatri tingkat lengkap. Layanan medis di Rumah Sakit Medistra juga didukung oleh 167 dokter dari 40 spesialisasi. Harga kamar rawat inap dan fasilitas Rumah Sakit Medistra Harga kamar rawat inap di Rumah Sakit Medistra berikut ini adalah harga terbaru dan bisa berubah sewaktu-waktu. Jadi, kamu bisa menanyakan terlebih dahulu ke pihak rumah sakit sebelum memilih kamar rawat inap. Untuk kamar rawat inap kelas I – III adalah sebagai berikut. Kelas I Rp450 ribu/malam Kelas II Rp250 ribu/malam Kelas III Rp70 ribu/malam Selain tiga kelas kamar di atas, Rumah Sakit Medistra memiliki beberapa kamar rawat inap yang menawarkan privasi dan kenyamanan lebih bagi pasien dan keluarga yang menunggu. Kamar Executive Suite Room di atas Rp2 juta/malam tempat tidur elektrik, sofa bed, sofa tamu, meja dan kursi makan, buffet, lemari pakaian, kulkas, telepon dan televisi, serta pantry dan kamar mandi pribadi. Super VIP Room Rp2 juta/malam tempat tidur elektrik, sofa bed, sofa tamu, meja dan kursi makan, buffet, lemari pakaian, kulkas, telepon dan televisi, serta kamar mandi pribadi. Mini Super VIP Room Rp1,5 juta/malam tempat tidur elektrik, sofa bed, sofa tamu, meja dan kursi makan, buffet, lemari pakaian, kulkas, telepon dan televisi, serta kamar mandi pribadi. VIP Room Rp850 ribu/malam tempat tidur elektrik pasien, sofa bed, lemari, telepon, televisi, kulkas, dan kamar mandi pribadi. Harga kamar yang disebutkan belum termasuk biaya lain-lain di rumah sakit yang bisa bikin tekor. Itu sebabnya, kamu perlu proteksi diri dan keluarga dengan asuransi kesehatan. Hitung dana cadangan buat risiko finansial kamu! Jika melihat harga kamar rawat inap di Medistra Hospital, terbayang biaya yang harus dikeluarkan, bukan? Tentu harga tersebut belum biaya-biaya lainnya. Kalau kamu belum punya asuransi kesehatan, maka kamu perlu punya dana cadangan jika harus dirawat di rumah sakit. Nah, kamu bisa hitung dengan kalkulator dana darurat dari Lifepal berikut ini. Daftar perusahaan asuransi rekanan Rumah Sakit Medistra Perlu diketahui juga ada beberapa penyedia layanan asuransi yang memiliki rekanan dengan Rumah Sakit Medistra. Tentunya hal ini akan memudahkan pasien yang memiliki produk asuransi rekanan untuk berobat. Dengan memiliki asuransi, kamu tidak perlu dipusingkan lagi dengan biaya perawatan dan pengobatan yang cukup menguras kantong. Apa saja asuransi yang merupakan rekanan dengan Rumah Sakit Medistra? 1. Lippo Insurance Asuransi HealthPlus+ Micro oleh Lippo Insurance hadir memberikan peace of mind kepada para pengusaha atas risiko kesehatan yang mungkin terjadi pada karyawan-karyawannya. Benefit HealthPlus+ Micro Manfaat Rawat Inap dengan sistem Cashless tanpa uang muka sampai dengan kelas kamar Rp 1,2 juta. Manfaat Rawat Jalan dilengkapi dengan Rawat Gigi dasar yang bersifat opsional dengan sistem Reimbursement 80%. Menjamin perawatan Cuci Darah & Kemoterapi. Menjamin patah tulang beserta alat bantunya. Adanya pengembalian premi berupa profit sharing. Santunan Tunai Harian Rawat Inap sampai dengan Rp140 ribu/hari. Santunan Kecelakaan Diri. 2. Asuransi Prudential Asuransi rekanan Rumah Sakit Medistra lainnya adalah asuransi Prudential melalui produk PRUSolusi Sehat. Produk ini adalah produk asuransi kesehatan tradisional yang memberikan solusi lengkap dan fleksibel untuk perlindungan kesehatan. Pembayaran manfaat sesuai tagihan rumah sakit untuk beberapa manfaat berdasarkan plan yang dipilih pada Tabel Manfaat PRUSolusi Sehat serta jangkauan perlindungan hingga seluruh dunia yang memberikan fleksibilitas atas pilihan Perlindungan kesehatan kamu. Manfaat yang bisa didapat dari produk asuransi Prudential ini, antara lain Fleksibilitas dalam menentukan wilayah pertanggungan, tipe kamar dengan harga kamar terendah dengan 2 tempat tidur atau 1 tempat tidur dengan kamar mandi di dalam, dan batas harga kamar sesuai plan. Wilayah pertanggungan yang luas mulai dari Indonesia hingga seluruh dunia termasuk Amerika Serikat. Masa perlindungan 1 satu tahun dan dapat diperpanjang hingga tertanggung berusia 99 tahun. Terdapat PRUSolusi Sehat Limit Booster yang dapat menambah batas manfaat tahunan asuransi kesehatan PRUSolusi Sehat menjadi hingga Rp65 miliar. Rawat jalan tanpa tawat inap untuk perawatan kanker dan cuci darah dibayarkan sesuai tagihan. Manfaat untuk Perawatan rawat jalan 30 hari sebelum dan 90 hari sesudah tindakan bedah rawat jalan. Kunjungan Dokter Umum dan Dokter Spesialis serta Sub Spesialis per jenis spesialisasi masing masing hingga 2 kali per hari. Pembayaran manfaat untuk perawatan di luar wilayah pertanggungan dengan persentase tertentu mengacu ketentuan pada polis. 3. Asuransi Manulife Manulife juga menjadi rekanan Rumah Sakit Medistra. Beberapa manfaat yang bisa kamu peroleh melalui produk asuransi Manulife ini, antara lain Pembayaran manfaat as charged dengan limit tahunan dan plan yang dipilih pada tabel manfaat perawatan rawat inap. Manfaat penggantian biaya rumah sakit. Limit tahunan tambahan untuk pertanggungan penyakit kritis. Biaya kamar di luar negeri seluruh dunia, kecuali Amerika Serikat. 4. Asuransi Cigna Asuransi Cigna menjadi pilihan lain sebagai jaminan finansial buat kamu yang ingin berobat di Medistra Hospital. Jadi kalau kamu punya produk asuransi Cigna, maka kamu tak perlu pusing lagi memikirkan biaya perawatan dan pengobatan. Ada beberapa polis yang Cigna asuransi tawarkan, antara lain Cigna Eazyhealth Cigna Infinite Healthcare Cigna Family Care Optima Cigna Family Care Cigna Senyum Sehat Cigna Proteksi Sehat Cigna proteksi Sehat Optima Cigna Premium Health Protection Cigna Health Protection Cigna care and Save Dari beberapa produk di atas, salah satu produk yang cukup diminati adalah Cigna Eazihealth. Produk ini memberikan manfaat rawat inap dan pembedahan di seluruh jaringan rumah sakit rekanan. Produk asuransi ini menyediakan kemudahan akses kepada lebih dari 700 rumah sakit di seluruh Indonesia melalui layanan klaim cashless atau nontunai. Manfaatkan juga kartu cashless atau kartu kepesertaanmu untuk mendapatkan potongan harga di berbagai merchant yang telah menjadi rekanan. Manfaat harian perawatan rumah sakit dari Asuransi Kesehatan Cigna. Diberikan apabila Tertanggung memerlukan perawatan akibat serangan penyakit atau kecelakaan. Jumlah manfaat per hari sebesar Manfaat dapat diklaim secara cashless atau reimbursement. Manfaat pembedahan dari Asuransi Kesehatan Cigna. Diberikan apabila Tertanggung memerlukan tindakan pembedahan, baik yang disebabkan oleh sakit atau kecelakaan. Jumlah manfaat pertanggungan per kejadian sebesar Manfaat dibayarkan berdasarkan tipe pembedahan sebagai berikut. Pembedahan kecil 25% dari jumlah manfaat per kejadian. Pembedahan sedang 50% dari jumlah manfaat per kejadian. Pembedahan besar 75% dari jumlah manfaat per kejadian. Pembedahan khusus 100% dari jumlah manfaat per kejadian. Manfaat dapat diklaim secara cashless atau reimbursement. 5. Asuransi Sinar Mas Asuransi Sinar Mas menawarkan solusi berupa asuransi kesehatan untuk mengatasi risiko finansial yang mungkin timbul sebagai akibat kecelakaan, sakit maupun pembedahan yang membutuhkan biaya kesehatan. Asuransi kesehatan dari Asuransi Sinar Mas dibagi menjadi dua jenis, yaitu Simas Sehat Corporate untuk menjamin kesehatan karyawan perusahaan berserta keluarga. Individual untuk menjamin kesehatan perorangan. Khusus yang individu, terbagi lagi menjadi tiga jenis, yakni Simas sehat gold Simas sehat executive Simas sehat income Sebagai referensi, manfaat yang ditawarkan oleh Simas Sehat Gold meliputi beberapa poin berikut. Cashless di RS Provider Asuransi Sinar Mas. Tidak perlu pemeriksaan kesehatan atau medical check up. Tertanggung diberi waktu 15 hari untuk mempelajari isi polis. Jika tertanggung tidak sepenuhnya puas, polis dapat dikembalikan dalam selang waktu tersebut dan tertanggung tidak perlu membayar apa pun. Bisa dicicil per bulan melalui kartu Kredit Visa/Mastercard. Gratis pertanggungan asuransi kecelakaan diri senilai Rp10 juta. Jaminan evakuasi medis darurat di seluruh dunia. Proteksi sampai dengan usia 75 tahun. Jaminan rawat jalan dan rawat gigi darurat akibat kecelakaan. Menjamin rawat jalan sebelum dan sesudah perawatan inap di rumah sakit. Pentingnya memiliki asuransi kesehatan Asuransi kesehatan adalah produk pengelolaan keuangan yang bertujuan memberi jaminan bahwa nasabah tidak perlu mengeluarkan uang terlalu besar untuk membayar tagihan berobat di klinik dan rumah sakit. Dalam hal ini, perusahaan asuransi yang akan menanggungnya sehingga nasabah tidak terbebani secara finansial. Cara kerja asuransi kesehatan sangat sederhana, nasabah mesti membayarkan premi kepada pihak perusahaan asuransi. Kemudian, perusahaan akan mengelola dana tersebut untuk nantinya digunakan sebagai dana pertanggungan biaya berobat nasabah. Manfaat asuransi kesehatan terbagi dua, yaitu manfaat dasar dan manfaat tambahan. Manfaat dasar didapatkan secara otomatis setelah kamu menjadi nasabah. Cakupannya meliputi pertanggungan biaya rawat inap, rawat jalan, pembedahan, dan medical check-up. Sementara manfaat tambahan atau rider bisa didapatkan dengan melakukan pembayaran ekstra setelah terlebih dahulu menjadi nasabah asuransi kesehatan. Manfaat rider meliputi jaminan biaya melahirkan, perawatan gigi, dan mata. Berbeda dengan BPJS Kesehatan, nasabah asuransi kesehatan swasta bisa lebih fleksibel menentukan harga premi sebagaimana hal ini ditentukan oleh usia, pekerjaan, dan limit pertanggungan tiap nasabah. Rumah sakit rekanannya pun lebih banyak. Lantas, apakah perlu memiliki asuransi kesehatan? Penting untuk memiliki asuransi kesehatan karena pada 2018 saja, inflasi biaya rumah sakit mencapai 11 persen. Artinya, misal pada tahun sebelumnya biaya kesehatan rawat inap di rumah sakit berkisar Rp500 ribuan per hari, maka nominalnya akan naik menjadi Rp555 ribu di tahun 2018. Angka tersebut akan terus meningkat di tahun selanjutnya. Nah, daripada menghabiskan tabungan atau investasi untuk biaya medis, asuransi akan membantu cashflow nasabah menjadi lebih aman. Lifepal akan membantu kamu menemukan keputusan yang tepat terkait asuransi. Tips memilih asuransi kesehatan terbaik Dengan ratusan pilihan polis dan brand, calon nasabah perlu lebih cermat memilih manfaat asuransi kesehatan yang dibeli. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli proteksi kesehatan. 1. Metode klaim cashless Dengan sistem klaim cashless, nasabah bisa datang ke rumah sakit bermodal kartu peserta asuransi kesehatan saja. Artinya, nasabah tidak perlu mengeluarkan dana terlebih dahulu untuk mendapatkan perawatan medis. Contohnya adalah rekomendasi pilihan di atas yaitu Allianz, AXA Mandiri, Prudential, Manulife, BCA, BNI Life, dan Cigma semuanya memiliki manfaat asuransi cashless dan reimbursement. 2. Menanggung biaya rawat jalan Biaya perawatan pra dan pascarawat inap tidaklah murah. Untuk itu, sebaiknya pilih yang menanggung biaya rawat jalan tersebut. Dari rekomendasi Lifepal, Asuransi kesehatan AXA Mandiri, Cigna, dan Manulife menanggung biaya rawat jalan sebagai manfaat dasar asuransi. 3. Manfaat pengembalian premi Beberapa asuransi juga menawarkan pengembalian premi atau no claim bonus apabila tidak ada klaim hingga masa polis berakhir. Umumnya 20-100 persen dari total premi yang telah dibayarkan. 4. Manfaat Coordination of Benefit CoB Dengan manfaat Coordination of Benefit CoB, jika asuransi BPJS tidak mencakup semua biaya perawatan, maka kita bisa mengajukan kekurangannya pada asuransi swasta. Saat ini, ada 11 perusahaan asuransi swasta yang berkoordinasi klaim dengan BPJS, yaitu asuransi kesehatan Avrist, Arthagraha General Insurance, Astra Buana, Mega, CAR, Takaful Keluarga, Bina Dana Arta, Sinarmas MSIG, Generali Indonesia, Tugu Pratama, dan Multi Artha Guna MAG. 5. Manfaat Pertanggungan Pre-Existing Condition Pre-existing condition adalah kondisi di mana calon nasabah sudah menderita penyakit tertentu sebelum membeli asuransi. Sebagian besar produk mengecualikan hal ini dalam klaim, tetapi ada yang tidak mengecualikannya dengan/tanpa syarat. Salah satunya adalah polis Maestro Optima Care dari Asuransi Kesehatan AXA. 6. Limit/plafon sesuai premi Plafon yang ditawarkan oleh asuransi kesehatan memang sekilas terkesan besar. Misal uang pertanggungan Rp20 juta terkesan banyak saat ini. Namun, di tahun-tahun mendatang dengan kenaikan biaya medis 7-15 persen, nilai pertanggungan tersebut akan berkurang. Jika memungkinkan, sebaiknya pilih yang menanggung biaya medis sesuai tagihan rumah sakit as charged, seperti Manulife, Prudential, dan BNI Life. 7. Iuran premi sesuai dengan penghasilan Meski proteksi kesehatan sangatlah penting, calon nasabah tetap harus memastikan keuangannya tetap terjaga. Oleh karena itu, pastikan premi tidak kemahalan apalagi melebihi kemampuan. Standarnya alokasi asuransi minimal sekitar 3-5 persen dari penghasilan. 8. Beli melalui broker asuransi Broker yang telah terdaftar resmi dapat membantu nasabah mengajukan klaim. Ingat, ketika sedang mengalami risiko medis, pengajuan klaim bisa saja sulit dilakukan sendiri. Belum lagi jika pengajuan klaim nasabah ditolak karena alasan tertentu. Broker asuransi seperti Lifepal dapat sangat membantu dalam mengatasi masalah klaim tersebut. Tips dari Lifepal! Rumah Sakit Medistra adalah rumah sakit swasta yang menawarkan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan mandiri maupun rujukan BPJS. RS Medistra beralamat di Jalan Jenderal Gatot Subroto kavling 59, Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, yang strategis karena mudah dijangkau dengan transportasi umum. Medistra Hospital memiliki dua fasilitas gedung, Gedung A dan Gedung B, masing-masing dengan kapasitas layanan kesehatan yang unik. Gedung A Medistra Hospital terdiri atas 8 lantai dengan ruang perawatan berkapasitas 191 tempat tidur. Sedangkan Gedung B terdapat lebih dari 40 ruang poliklinik spesialis, farmasi, Medical Check Up, dan beberapa klinik khusus. Klinik khusus ini didukung oleh layanan Klinik Cantik, Klinik Urologi, Klinik Onkologi dan Hematologi, Pain Clinic, Klinik Perawatan Luka, Sleep & Snoring Clinic, dan lain-lain. Jagalah selalu kesehatan tubuh, sebab biaya pengobatan kamu tidaklah murah. Oleh karena itu, mari mulai melakukan gaya hidup sehat. Selain itu, kamu pun tetap harus menjaminnya dengan memiliki asuransi kesehatan. Semoga informasi ini bermanfaat! Simak video di bawah ini untuk mendapatkan tips memilih asuransi kesehatan terbaik Uang pertanggungan dari asuransi Produk asuransi akan memberikan uang pertanggungan UP, berupa sejumlah uang yang akan cair jika terjadi risiko meninggal dunia. Kita bisa mengetahui nilai UP dengan menghitung Nilai Hidup Manusia. Jika kamu ingin mengetahui berapa besarannya, manfaatkan kalkulator berikut ini untuk menghitungnya Perlu diketahui, asuransi memiliki sejumlah risiko, terutama mengenai risiko kerugian investasi. Jika produk yang kamu pilih berbentuk unit link, maka ada risiko kerugian investasi di dalamnya. Artinya, ada kemungkinan kamu perlu membayar premi lebih lama dari ketentuan awal jika terjadi risiko kerugian tersebut. Kalau kamu tidak mengisi ulang saldo unit link yang kosong, bisa-bisa polis kamu lapse. Maka dari itu, pastikan sebelum memilih produknya kamu sudah membaca polisnya secara rinci. Mau cara yang lebih simple? Manfaatkan fitur perbandingan asuransi terbaik di Lifepal! Yuk, coba gunakan kalkulator menabung Lifepal! Sudah tahu berapa yang harus kamu tabung untuk sesuatu setiap bulannya? Walaupun pemasukan kamu tidak besar, kamu harus berusaha memprioritaskan menabung. Sebab dana tabungan bisa kamu gunakan untuk uang darurat, modal, atau modal usaha. Gunakanlah kalkulator menabung bulanan untuk bantu menghitung besarnya uang yang harus kamu tabung untuk tujuan kamu. Cobalah kalkulator menabung bulanan ini. Gunakan pula kalkulator waktu menabung di bawah ini untuk menghitung waktu menabung yang dibutuhkan untuk mencapai target nilai akhir tabungan. Lindungi mobilmu dengan asuransi mobil Biaya servis mobil dan perawatan tentu tidak murah. Jangan sampai biaya servis mobil kesayanganmu justru membebani pengeluaranmu. Manfaatkan asuransi mobil all risk supaya kamu gak perlu pusing lagi dengan tagihan bengkel karena kamu akan terjamin dari biaya perbaikan kerusakan ringan dan berat, bahkan dapat ganti rugi atas kehilangan akibat pencurian. Hitung sendiri berapa kisaran preminya dengan kalkulator premi asuransi mobil Lifepal berikut ini. Setelah menemukan besaran premi asuransi mobil, pilihlah asuransi mobil yang cocok dengan bantuan kuis asuransi mobil terbaik Lifepal di bawah ini. Kalau perlu, tambahan proteksi lainnya seperti asuransi kesehatan untuk menjaga dari risiko biaya berobat di rumah sakit yang mahal di tengah maraknya virus saat ini juga sangat diperlukan. Beli juga polis asuransi jiwa yang akan melindungi kamu dan keluargamu dari beban finansial saat tertanggung meninggal dunia. Seluruh produk asuransi terbaik bisa kamu dapatkan di Lifepal lebih hemat hingga 25%! Lindungi mobil kesayanganmu selama 24 jam dengan asuransi mobil terbaik. Pilihlah asuransi mobil yang sesuai dengan kebutuhanmu. Simak video di bawah ini untuk mendapatkan tips memilih asuransi mobil terbaik FAQ seputar Rumah Sakit Medistra Klinik apa saja yang tersedia di Rumah Sakit Medistra?Rumah Sakit Medistra cukup lengkap dalam pelayanan, termasuk klinik. Di Rumah Sakit Medistra terdapat beberapa klinik termasuk klinik kecantikan dan estetika, klinik gigi, dan klinik rehabilitasi medis. Yuk, cek info selengkapnya di artikel ini. Kenapa penting untuk memiliki asuransi? Bagaimana cara mengetahui jadwal dokter di Rumah Sakit Medistra? Untuk mengetahui jadwal dokter yang ada di Rumah Sakit Medistra, kamu bisa menghubungi beberapa media yang bisa dikontak. Berikut cara kamu menghubungi pusat informasi Rumah Sakit Medistra Telepon +62 21 5210200 Hunting 28 line Fax +62 21 5210184 Direct Line +62 21 5210201 EMERGENCY Email [email protected] atau klik disini untuk langsung email. Berapa biaya kamar rawat inap di Rumah Sakit Medistra?Dalam informasi terbaru yang diperoleh Lifepal, biaya kamar rawat inap di Rumah Sakit Medistra bervariasi. Kelas I hingga II berkisar puluhan hingga ratusan ribu rupiah. Sementara untuk kamar rawat inap VIP hingga Executive mencapai jutaan rupiah. { “context” “ “type” “Hospital”, “id” “ “address” { “type” “PostalAddress”, “streetAddress” “Kav 59, Jl. Gatot Subroto, Kuningan Tim., Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta”, “addressLocality” “Setiabudi,Jakarta Selatan”, “addressRegion” “Jakarta”, “addressCountry” “Indonesia” }, “name” “RS Medistra”, “geo” { “type” “GeoCoordinates”, “latitude” “longitude” }, “telephone” “0215210200”, “url” “ “image” { “type” “ImageObject”, “url” “ “width” 685, “height” 385 }, “description” “Rumah Sakit Medistra adalah rumah sakit swasta yang menawarkan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan mandiri maupun rujukan Medistra beralamat di pusat kota, yaitu Kavling 59 Jalan Jenderal Gatot Subroto, Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan,” }
Gangguantidur malam : malam rewel, kolik, tiba-tiba mengigau atau menjerit, tidur bolak balik dari ujung ke ujung lain tempat tidur. Lidah tampak kotor, berwarna putih serta air liur bertambah banyak atau mulut berbau. Gangguan saluran
Jumlahpasien kanker kedua tempat tersebut bervariasi tergantung pada jumlah pasien yang menjalani perawatan. Jumlah rata-rata pasien kanker yang menjalani perawatan di RSPAD Gatot Subroto adalah 53 pasien sedangkan di RS Raden Said Sukanto POLRI, rata-rata jumlah pasien yang menjalani perawatan adalah 51 pasien.
Kamimembuat perjalanan ke Pertamina Upstream Business Development (UBD) mudah, alasan itu lah yang membuat jutaan 930 pengguna, termasuk pengguna di Jakarta Pusat, percaya kepada Moovit sebagai app Transportasi Umum terbaik. Kamu tidak perlu mengunduh app untuk bis atau kereta secara terpisah, Moovit adalah app Transportasi Umum yang semua ada
. 440 201 225 16 249 364 84 450
biaya rawat inap rspad gatot subroto